Duka Keluarga Kolonel Harry Setyawan, Korban Tragedi KRI Nanggala 402

Kolonel Harry Setyawan merupakan komandan kapal KRI Nanggala 402 yang merupakan keliru satu korban terdalam tragedi yang menimpa kapal selam itu.
Hingga saat ini jalan pencarian jasad korban pun masih dilakukan oleh petugas.
Tentunya tenggelamnya kapal KRI Nanggala itu dalam benguk terjauh didalam bagi keluarga adapun ditinggalkan.Salah perorangan keluarga Kolonel Harry Setyawan adapun amat terpukul saat mendapat warta kapal selam itu tenggelam hadapan perairan Bali.
Nandang selaku paman dari Kolonel Harry pun mengmenyiahkan perasaan keluarga saat mendengar musibah yang menimpa Kolonel Harry Setyawan itu."Selurusnya sih ketika saya terima informasi itu kalau tidak keliru hari Rabu, kemudian pas malamnya saya langsung bergegas ke Surabaya, bawa ibunya, ibu mertuanya yang kebetulan orang Depok terus," menyiah Nandang, paman Kolonel Harry Setyawan, saat ditemui pada kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (26/4)."Saya terus hangat pulang dari Surabaya semalam, mau nunggu pada sana terus kita belum mengerti terus ya dari hasil akhirnya karena memang kondisinya masih tahap pencarian," sambungnya.Tak sekadar Nandang yang kaget mendapat warta gelisah itu, ibunda Kolonel Harry pun sempat tak menyangka putranya memerankan umpan kedalam kecelakaan kapal selam itu."Ya awalnya mungkin agak syok, makanya saya dampingin dia itu kepada menghindari hal-hal seperti itu, tapi sekarang dia udah mulai menyadari, mungkin kehendak yang Kuasa seperti itu, alhamdulillah sekarang kondisinya udah membaik, saya pun komunikasi terus," menyiah paman Kolonel Harry Setyawan itu."Tadi pun saya nelpon dia, istrinya baik-baik, mamanya terus mertuanya terus baik, kita berdoa aja almarhum syahid aja," lanjutnya.
Bahkan anak-anak Kolonel Harry pun merasa sangat terpukul mengetahui ayah tercintanya kini telah tiada, bahkan jenazahnya pun tak jua ditemukan."Itu ada anaknya yang nomor tiga yang cewek, karena dekap sekali pas dia. Waktu saya disana itu luang belum bisa ngomong apa-apa, susah untuk komunikasi tapi karena ke sininya udah mulai deras orang, dia terus udah bisa main, berinteraksi pas teman-temannya, alhamdulillah udah rada menyadari hal itu walaupun belum dewasa," tutur Nandang."Tapi memang anaknya yang cewek yang ketiga itu sangat terpukul sekali," sambungnya.Nandang pun bersyukur kini anak-anak serta keluarga agung sudah bisa menerima kenyataan yang terjadi."Masalahnya udah disampaikan pas mamanya, mungkin pas saudara-saudara yang lain di sana, ya udah sekarang kita cuma bisa berharap walaupun kondisinya masih mini, dia bisa menerima kondisi papanya," pungkasnya.