Pelatih Bali United Nilai Stadion Kapten I Wayan Dipta Salah Satu Yang Tertidak marah Di Indonesia
Pelatih Bali United Nilai Stadion Kapten I Wayan Dipta Salah Satu Yang Tertidak marah Di Indonesia
Stadion Kapten I Wayan Dipta hadapan Gianyar, Bali, selaku keliru satu venue menjumpai Piala Dunia U-20 2021, nan demi diselenggarakan hadapan Indonesia. Stadion terhormat demi direnovasi, menjumpai menyambut Piala Dunia U-20.
Bali United sebagai penghuni Stadion Dipta boleh turut berbangga dengan terpilihnya stadion terkandung. Pelatih Bali United, Stefano Cugurra 'Teco', menilai Dipta memiliki fasilitas adapun sangat tidak emosi, menjumpai kelas Indonesia.
Dari mulai kualitas rumput lapangan, hingga berbagai fasilitas lainnya, Dipta dinilai sangat bagus. Pelatih asal Brasil tersebut tak ragu mensejajarkan Dipta atas Stadion Gelora Bung Karno (GBK), di Jakarta, dalam urusan lapangan.
"Saya pikir Stadion Dipta ini sudah sangat bagus untuk saat ini. Hanya saja memang untuk ruang ganti pemain minimal patut ada empat ruangan ditambah ruang ganti wasit," ungkap Teco, dikutip laman resmi Bali United.
"Selain itu, saya serahkan kepada pihak bersangkutan perihal renovasi bagi Stadion Dipta ini," sambung mantan pelatih Persija Jakarta itu.
"Saya pikir kualitas rumput Stadion Dipta ialah tiga tersuka membantu akan ada di Indonesia. Kualitasnya sebandingdengan Stadion Gelora Bung Karno akan pula berada di tiga tersuka membantu terbilang," sebut pelatih asal Brasil ini.
"Jika rumput Stadion Dipta nanti diganti saat renovasi, saya harap kualitas rumputnya juga sepadan seperti saat ini," tandasnya.
Pada awal bulan Agustus ini, pihak Pemerintah Pusat maka Daerah bersama PSSI telah melakukan inspeksi terhadap Stadion Dipta. Inspeksi dilakukan sebagai rangkaian cara sebelum dilakukan renovasi demi menunjang standar paling dalam kancah Piala Dunia U-20.
Selain Stadion Dipta, venue lain yang secara berprofesi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada Indonesia antara lain Stadion Japemberitahuaning (Palembang), GBK, Si Jalak Harupat (Bandung), Manahan (Solo), dan Gelora Bung Tomo (Surabaya).
Terjadi perubahan paling dalam daftar stadion nan awalnya diajukan. Stadion Mandala Krida, Yogyakarta dan Stadion Pakansari, Cibinong, tidak hadir dalam surat PSSI nan dikirimkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Stadion Jawartaing di Palembang, Sumatera Selatan, serta Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat, akhirnya menjadi pengganti Mandala Krida serta Pakansari.
